PENDAHULUAN
Ikan
merupakan salah satu bahan makanan yang mudah membusuk. Hal ini dapat dilihat
pada ikan-ikan yang baru ditangkap dalam beberapa jam saja kalau tidak diberi
perlakuan atau penanganan yang tepat maka ikan tersebut mutunya menurun. Oleh
karena itu Ikan harus beri suatu perlakuan atau penangan yang baik agar supaya
mutu kualitasnya tdk menurun, dengan menerapkan suatu prinsip penanganan, yaitu : cepat, cermat, bersih
dan sehat, dan menerapkan suhu rendah (± O0 C
).
Penanganan
ikan setelah penangkapan atau pemanenan memegang
peranan penting untuk memperoleh nilai jual
ikan yang maksimal. Tahap penanganan ini menentukan
nilai jual dan proses pemanfaatan selanjutnya serta
mutu produk olahan ikan yang dihasilkan (Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan
Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pertanian. 2010)
Penanganan ikan segar
bertujuan untuk mengusahakan agar kesegaran ikan dapat dipertahankan selama
mungkin, atau setidak-tidaknya masih cukup segar waktu ikan sampai ke tangan
konsumen. Jadi begitu ikan tertangkap dan diangkut ke atas kapal, harus
secepat mungkin ditangani dengan baik, benar dan hati-hati. Demikian
selanjutnya sampai ikan disimpan beku (di dalam cold storage) atau diolah
(misalnya dengan pengalengan) atau langsung dimasak untuk dimakan.
A.
TAHAPAN
PERSIAPAN DI ATAS KAPAL
1.
Persiapan Dek dan Peralatan
Dalam hal mempersiapkan dek
sebagai suatu kegiatan awal sebelum para Anak Buah Kapal (ABK) menangani
ikan-ikan hasil tangkapan di atas dek/geladak kapal, ada beberapa aspek yang
perlu diperhatikan, yang meliputi :
1. Persiapan
personil ABK yang bertugas
Para ABK yang bertugas
saat itu harus terlebih dahulu mempersiapkan dirinya lengkap mengenakan pakaian
kerja standar, seperti :
-
Baju kerja/wear pack ataupun mantel bila hujan
-
Helm kerja
-
Sepatu boot karet
-
Sarung tangan (karet ataupun katun).
Mengingat bekerja di atas
dek/geladak kapal banyak mengandung bahaya (karena olengnya kapal akibat ombak)
maka penggunaan perlengkapan kerja tadi janganlah disepelekan.
2. Persiapan dek
kerja
Persiapan dek yang dimaksudkan
meliputi:
v Menyiram dek dengan
menggunakan pompa air laut.
v Menyikat dek sampai bersih
dari segala kotoran. Gunakan sabun hijau untuk membersihkan minyak atau kotoran
yang sukar dihilangkan.
v Membersihkan serta
menempatkan peralatan kerja seperti keranjang ikan, ganco pendek, ganco
panjang, pisau ikan, golok, sekop, dan lain-lain pada tempat tersendiri yang mudah
dijangkau bila diperlukan.
Jika pekerjaan itu dikerjakan pada siang hari, maka di bagian dek kerja
harus dipasang tenda/terpal dengan tujuan :
ü Lantai dek kerja tidak
menjadi panas.
ü Ikan-ikan hasil tangkapan
tidak terkena sinar matahari langsung karena akan mempercepat penurunan
mutu/kesegaran ikan.
ü Memberi kenyamanan kerja
bagi ABK yang sedang bertugas.
Dalam memasang tenda
tersebut harus diperhatikan agar pemasangannya jangan sampai menggangu
pekerjaan lainnya di atas dek atau pelayaran itu sendiri. Jika malam
hari, lampu-lampu penerangan kerja dihidupkan namun juga cahayanya jangan pula
membaurkan lampu-lampu penerangan navigasi kapal.
3. Persiapan
terhadap peralatan dan perlengkapan penanganan
Semua peralatan penanganan,
penyaluran dan penyimpanan ikan yang digunakan di atas kapal ikan harus
didesain, dikonstruksi dan dibuat dari material yang baik agar tidak mencemari
ikan hasil tangkapan, memudahkan, mempecepat dan meningkatkan efisiensi
penanganan ikan serta memudahkan dalam pencucian dan pembersihannya.
2. Perlengkapan
Handling (Penanganan di Kapal)
1) Gladak (lantai bongkar)
Tempat untuk membongkar
hasil tangkapan ikan terbuat dari papan kayu tebal yang sudah dihaluskan
dibentuk sedemikian rupa sehingga air dan kotoran mudah mengalir atau terbuang.
Tapi bila kapalnya sudah maju atau moderen gladaknya terbuat dari bahan stenlis
sehingga penanganan lebih mudah dan hasil lebih maksimal.
2) Pompa air bersih
Untuk membersihkan/ mencuci
ikan hasil tangkapan dengan menyemprotkan air pada ikan, kotoran dan sisa-sisa
darah
3) Ruang penyimpanan
Pada lambung kapal, terbuat
dari kayu yang sudah berisol untuk mencegah bocoran air akan udara pada kapal
kecil berupa ruang yang terbuat dari kayu
4) Tempat penyimpanan bahan
pengawet
Untuk menyimpan es dan
garam sebelum digunakan dalam pengawetan
5) Peralatan lain yang
dibutuhkan yaitu:
-
martil/ palu besar : menghancurkan es
-
ganco terbuat dari besi untuk mengaambil dan mematikan ikan
-
lampu yang cukup besar untuk membantu pembongkaran/ menurunkan hasil
tangkapan terutama bila bongkar muat.
3.
Persyaratan Operasi Secara Higienis
a) Kapal berikut semua
fasilitas peralatan dan perlengkapannya berupa :
- Alat tangkap, dek, papan
kurungan ikan dan perlengkapan lainnya.
- Palka, kerangka dan
pembatasnya, dan lain-lain.
- Bak, tangki, tong, wadah,
alat penanganan, pemotongan, pencucian, penyaluran dan penyimpanan ikan yang
berkontak dengan ikan selama penanganan di kapal haruslah dicuci bersih, disikat,
dibilas dan dikeringkan, baik sebelum hasil tangkapan dinaikkan ke kapal,
antara tiap tarikan jaring ikan, maupun sesudah selesai operasi penangkapan di
laut dan sesudah selesai operasi pembongkaran di pelabuhan.
b) Hal-hal lainnya yang juga
berkaitan dengan kebersihan, adalah:
-
Palka dan kolam pembuang kotoran
-
Suplai pangan untuk dapur atau ABK tidak boleh disimpan bersama dalam wadah
atau palka yang menyimpan ikan basah.
Sebelum jaring diangkat ke
atas dek, segala peralatan yang nantinya bersentuhan dengan ikan hendaknya
dicuci bersih terlebih dahulu. Setelah ikan sampai di dek, bersihkan
segala kotoran yang ikut terjaring (yang besar-besar).
Kemudian, cuci ikannya
dengan cara menyemprotkan air laut sampai segala kotoran yang kecil seperti
lumpur, rumput laut dan binatang-binatang yang tidak dimanfaatkan, terpisah
dari ikan.
Selanjutnya sortirlah ikan
menurut jenis, besar dan harga di pasar. Misalnya ikan kakap atau
tenggiri, harus ditangani lebih dahulu. Sebaiknya sortiran ikan tersebut
diletakkan di wadah yang berlainan. Jangan sampai terjadi ikan kakap
dicampur dengan ikan tenggiri atau kembung.
Beberapa hal lain yang perlu diingat adalah:
a) Jangan meletakkan ikan
segar/baru di atas ikan yang lebih tua usia tangkapnya dan sementara
menanti giliran penyiangan, tanganilah dahulu ikan yang lebih dahulu
tertangkap.
b) Jangan menginjak ikan atau
menyentuhnya dengan kaki karena ikan akan rusak dan cepat membusuk.
c) Siangi dan simpanlah ikan
kecil sebelum ikan yang besar, sebab ikan yang berukuran kecil lebih cepat
membusuk.
d) Sedapat mungkin siangilah
ikan selagi hidup, dagingnya akan kelihatan lebih putih (karena hatinya terus
memompakan darah ke luar selama penyiangan hidup-hidup).
e) Ikan besar yang telah
disiangi, cucilah dengan tangan terutama pada bagian perutnya (terutama
bagi ikan-ikan besar, ikan tuna misalnya).
f) Ikan-ikan kecil dapat
dicuci dalam keranjang terbuka atau dalam tangki dengan air mengalir.
Tiriskan ikan setelah pencucian tadi, tidak boleh tertinggal air kotor di
antara ikan.
g) Penyiangan dan pencucian
menjadi lebih penting kalau ikan disimpan tanpa es.
h) Segera setelah dek/geladak
bersih dari ikan, dek harus dicuci bersih, siap untuk menantikan naiknya
tangkapan berikut.
Salah satu syarat untuk mempertahankan mutu ikan adalah dengan mengenyahkan sumber pembusukannya yang merupakan sumber alami bakteri. Pada tubuh ikan, sumber alami bakteri terdapat pada:
Salah satu syarat untuk mempertahankan mutu ikan adalah dengan mengenyahkan sumber pembusukannya yang merupakan sumber alami bakteri. Pada tubuh ikan, sumber alami bakteri terdapat pada:
-
Lapisan lendir di permukaan kulit
-
Insang
-
Isi perut
B.
PERAN AWAK KAPAL
Usaha penangkapan ikan
adalah bagian terpenting dalam hidup awak kapal. Dalam kegiatan usaha
penangkapan ikan, perlu dipastikan bahwa semua awak kapal telah memahami tujuan
kegiatan usaha penangkapan ikan dengan prinsip-prinsip produksi ikan
hasiltangkapan yang berkualitas, sehat serta aman bagi konsumen.
Peran awak kapal merupakan
modal dasar keberhasilan untuk mendapatkan produk ikan hasil tangkapan yang
mempunyai nilai jual yang baik dan mampu mencapai tujuan sebenarnya untukapa
ikan ditangkap. Keberhasilan penanganan ikan diatas kapal untuk menjaga mutunya sangat
ditentukan oleh :
a.
Kesadaran dan pengetahuan semua awak kapal untuk melaksanakan cara
penanganan ikan dengan es secara benar.
b.
Kelengkapan sarana penyimpanan diatas kapal yang memadai, seperti palka
atau peti wadah ikan yang berisolasi dengan kapasitas yang cukup sesuai dengan
ukuran kapal.
c.
Kecukupan jumlah es yang dibawa saat berangkat menangkap ikan di laut
C.
PERALATAN PENANGANAN IKAN
Kelengkapan
minimal sarana handling ikan diatas kapal, minimal yang harus ada diatas kapal
adalah:
a) Palkah berisolasi dengan
kapasitas sesuai dengan target penangkapan dan ukuran kapal biasanya 1/3 – 2/3
kali dari bobot mati kapal penangkap yang dapat ditutup rapat.
b) Bak pendinginan (chilling) dan pencuci ikan ukuran 0,5 –
2 m3, sebagai tempatmencuci sekaligus chilling ikan setelah dilepas dari
jaring, dimana bak ini akan diisi air lautyang diberi es. Sebaiknya bak ini
bertutup dan berisolasi agar dapat menghemat pemakaian es. Perbandingan es
curai dan air laut = 2 : 1.
c) Keranjang plastik dari
bahan HDPE yang cukup kuat dengan kapasitas maksimum 25-30 kg ikan agar cukup
ringan sehingga mudah ditangani secara manual.
d) Film PE (poli-etilen) untuk
membungkus ikan jika diperlukan agar ikan tidak langsung bersentuhan dengan es.
e) Pompa air laut yang
dilengkapi dengan kran-kran, selang dan spuyer, penyemprot yang dapat
menghasilkan tekanan cukup (1 kg/cm2) untuk mencuci dek kapal dan peralatan
handling lainnya sebelum dan sesudah melakukan operasi penanganan ikan.
f) Terpal, untuk membuat
pelindung dari panas matahari bagi area dek kapal dimana kegiatanpenanganan
ikan dilakukan.
g) Katrol-derek untuk
memindahkan keranjang berisi ikan, terutama apabila digunakankeranjang dengan
kapasitas diatas 100 kg.
h) Pisau yang tajam dari
berbagai bentuk dan ukuran sesuai dengan fungsinya sebagaipenyayat, pemotong
dsb. Pisau ini dipersiapkan untuk menyiangi ikan hasil tangkapan ikan yang berukuran besar.
PENYUSUN: ABDUL
RAHIM PANE, S.St.Pi
PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BELAWAN
PUSAT
PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN
PENGEMBANGAN SDM KP
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN