Program ini
diadakan mengingat kebutuhan ikan mas untuk masyarakat di Tabagsel
mencapai 7 ton per hari. Begitu juga kebutuhan ikan lele hampir mencapai
7 ton per hari. Dan, selama ini, kebutuhan tersebut dipasok dari
Kecamatan Panti Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dan Sumatera Barat
(Sumbar).
"Saya tidak ingin daerah ini terus menerus tergantung
dengan daerah lain. Sementara, potensi perikanan di sini cukup
menjanjikan jika kita mau mengelolanya. Mudah-mudahan apa yang kami
lakukan ini bisa membuahkan hasil yang baik sehingga kedepan kami bisa
menyediakan kebutuhan ikan untuk daerah ini," ujar Ketua PAC PP
Kecamatan Padangsidimpuan Utara Khaidir Hutabarat didampingi Ketua PAC
PP Angkola Selatan M Yunus Siregar di Desa Napa, kemarin.
Dalam
pembutanan kolam pembibitan, pembesaran dan penggemukan ikan, pihaknya
sengaja mendatangkan seorang instruktur yang sudah ahli di bidang
perikanan yaitu Zul Afkar Lubis alumni dari Institut
Pertanian Bogor(IPB). Sedangkan, pembiayaannya sepenuhnya ditanggulangi
PAC PP Kecamatan Padangsidimpuan Utara dan penyediaan lahan
difasilitasi Ketua PAC PP Angkola Selatan.
Ketua PAC PP Angkola
Selatan M Yunus Siregar mengatakan salah satu motivasinya siap bekerja
sama dalam penyediaan lahan adalah untuk memberi contoh dan merangsang
masyarakat Angkola Selatan agar mau membudidayakan ikan. Sebab, selain
populasi kedua jenis ikan itu sudah mulai langka, dengan metode
pemeliharaan ikan yang baik ternyata bisa menjadi sebuah peluang bisnis
yang prospeknya sangat menjanjikan.
Dikatakannya, saat ini
sejumlah petani di kecamatannnya juga memiliki kolam dan memelihara
ikan. Namun, karena dikelola secara tradisional produksinya jadi tidak
maksimal. Bahkan, tidak jarang hasilnya sangat mengecewakan. Misalnya,
bibit yang dilepas ke kolam 100 ekor ternyata setelah dipelihara selama
satu tahun jumlah ikan yang didapat berkurang karena banyak yang mati
dan pertumbuhannya lambat.
Namun, dengan sistem pemeliharaan yang
mereka lakukan saat ini diharapkan hasilnya akan melimpah dan setiap
kolam bisa memproduksi dalam waktu yang relatif singkat atau hanya
berkisar tiga bulan. "Kami berharap dengan percontohan ini masyarakat
bisa terangsang dan mengikutinya sehingga kolam mereka yang selama ini
tidak produktif menjadi produktif lagi,â? jelasnya.
Sementara,
Zul Afkar Lubis menjelaskan sistim perikanan yang mereka kembangkan di
Desa Napa, Kecamatan Angkola Selatan, sudah berhasil dikembangkan
dibeberapa kota-kota lain di Indonesia seperti di Bogor, Malang, dan
sejumlah kabupaten/kota di Sumut.
Menurutnya, di Kota
Padangsidimpuan, pembibitan dan pembesaran ikan hasil racikannya yang
sudah berhasil seperti di Kelurahan Batunadua, Kecamatan Padangsidimpuan
Batunadua, Desa Ranjo Batu, Manunggang dan kolam terbesarnya di Desa
Baruas yakni kolam milik Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila
(MPC PP) Kota Padangsidimpuan Fahdriansyah Siregar.
Dijelaskannya,
pada saat membuka kolam baru agar hasilnya bisa maksimal dan mengetahui
jenis ikan apa yang cocok untuk dibudidayakan, ada beberapa faktor yang
perlu dilihat, yakni tingkat kemasaman tanah atau pH tanah, radiasi
air, pantulan cahaya matahari, kualitas bibit dan tekanan air.
Untuk
jenis ikan bersisik tekanan air harus deras, mendapat sinar matahari
yang cukup. Sedangkan untuk ikan tak bersisik, airnya harus tenang
sehingga kestabilan lendir ikan terjaga. Soalnya, jika airnya mengalir,
lendir ikan bisa terkikis dan ini menyebabkan ikan mudah terserang jamur
(penyakit). Selain itu kata dia, posisi air juga harus diatur dengan
baik. Hal itu sangat memengaruhi perkembangan ikan.
Dia juga
mengatakan, agar rasa daging ikan tetap enak, pakan yang digunakan
sebaiknya pakan kompos yang alami terdiri dari jerami, batang pisang,
dedak dan sedikit kotoran lembu. Cara pembuatan pakan itu sangat mudah
dengan membusukkan keempat bahan pakan itu. "Pola atau sistem
perikanan seperti ini sangat hemat, efektif, praktis dan menguntungkan.
Jika dibandingkan dengan pola perikanan lain, kita bisa menghemat biaya
hingga berkisar 75 persen. Dan hasilnya, jauh lebih banyak dan kualitas
ikannya lebih baik," katanya. (ikhwan nasution) | copyright ©2014 Harian Medan Bisnis
all rights reserved.
| | | |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar