Sasimi |
Tahukah Anda, bahwa dengan banyak konsumsi ikan dapat mencegah penyakit jantung. Suatu studi yang dilakukan pada suku bangsa Eskimo yang tinggal di Greenland menunjukkan, prevalensi penderita penyakit jantung sangat rendah. Demikian pula di Jepang, orang yang menderita penyakit jantung koroner jarang ditemukan.
Rahasia apa dibalik semua itu ? Setelah dilakukan peneli-tian lebih lanjut menunjukkan bahwa suku bangsa Eskimo dan bangsa Jepang gemar sekali makan ikan. Bahkan masyarakat Jepang sendiri lebih gemar memakan ikan dalam keadaan mentah atau lebih dikenal dengan sashimi.
Dan itulah sebabnya, mengapa bangsa Jepang dan suku bangsa Eskimo yang lebih menyukai makan ikan dalam jumlah besar ternyata jarang mengidap penyakit karcliovaskuter atau penyakit jantung, terutama penyakit jantung koroner (PJK). Sebagai bahan perbandingan, bahwa bangsa Eskimo rata-rata dalam seharinya memakan ikan 300-400 gram, sedangkan bangsa Jepang 100-200 gram per hari.
Dan tidak dapat diragukan lagi bahwa ikan sebagai maka-nan pendamping nasi, memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan makanan lain sebagai sumber protein hewani, antara lain ikan kaya akan protein, vi-tamin, mineral dan berkalori rendah, sehingga sangat efektif bagi mereka yang ingin tetap merijaga atau mempertahankan kesehatannya. Selain itu protein ikan mudah dicernal sehingga penting bagi mereka yang mengalami kesulitan dalam pencernaan.
Ikan merupakan contoh sumber protein hewani yang mempunyai kelengkapan komposisi asam amino, baik yang esensiil maupun non esensiil. Ikan juga memiliki nilai biologi (Biological value) yang tinggi dengan daya absorpsi 90-100 persen.
Ikan dan penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner terjadi karena adanya kelainan pada pembuluh nadi yang
mengantarkan darah dari aorta kejaringan yang mendindingi rongga jantung. Keadaan ini diawali dengan terjadinya penyempitan pembuluhdarah koroner karena adanya pengendapan kholesterol secara berle-bihan melalui suatu proses aterosklerosis.
Dari hasil penyelidikan telah dibuktikan bahwa seseorang yang mempunyai kadar kholesterol di atas 300 mg/dl mempunyai kecenderungan untuk mendapat penyakit jantung koroner 4 kali lebih tinggi dibanding dengan seseorang yang kadar kholesterol di bawah 200 mg/dI.
Bagi anda, yang gemar makan ikan, maka patutlah bersyukur, karena minyak ikan (cold liver) yang terdapat dalam daging ikan ternyata mengandung asam. lemak tak jenuh yaitu jenis asam, lemak omega 3 (Eicosapentaenoir) —EPA.
Keistimewaan dari asam lemak jenis ini yaitu dapat menurunkan kadar kholesterol, sehingga dapat mencegah berkembangnya aterosklerosis dan penyakit jantung.
Hal tersebut dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dyerberg dan Bang pada tahun 1975 terhadap suku bangsa Eskimo menunjukkan kadar kolesterol total, trigli-serida dan kadar LDL dalam plasma rendah, sedang kadar HDL cukup tinggi. Ditemukan pula di dalam membran trombosit dan plasma darah suatu jenis lemak yaitu asam lemak omega!3.
Lossonczy pada tahun 1978, mengadakan penelitian terhadap 53 orang yang diberi diet lemak ikan kira-kira 8 gram sehari selama 3 minggu didapatkan penurunan kadar kolesterol total, LDL, trigliserida plasma dan peningkatan kolesterol HDL.
Dari kenyataan di atas menunjukkan bahwa khasiat ikan terhadap kesehatan jantung anda tidak dapat diragukan lagi. Namun demikian, ikan juga memiliki kelemahan, karena daging ikan yang lembut memiliki daya tahan dan kelenturan yang terbatas, sehingga ikan mudah membusuk.
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam memilih ikan agar tidak terjebak dengan ikan yang sudah mulai membusuk, setengah busuk dan benar-benar membusuk.
Oleh karena itu diperlukan pengetahuan dan keterampilan, agar kita tidak terjebak dengan ikan yang baik, kurang baik dan busuk.
Ikan yang baru ditangkap setelah mati, badannya kaku, sukar dibelokkan, dan daging-nya kenyal. Sisiknya masih kokoh, insangnya masih segar, dan siripnya bila ditarik atau dikembangkan akan kembali pada keadaan semula.