Sebanyak 816
unit Pelabuhan Perikanan dengan berbagai tipe melalui dana APBN dan
APBD serta bantuan luar negeri maupun swasta. Pelabuhan terdiri dari 6
Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS), 14 Pelabuhan Perikanan Nusantara
(PPN), 45 Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP), 749 Pangkalan Pendaratan
Ikan (PPI) dan 2 pelabuhan perikanan swasta. PPN
Sibolga yang saat ini masih dalam perkembangan, memiliki fasilitas
layanan dan kualitas sarana dan prasarana yang sesungguhnya sudah cukup
menunjang untuk peningkatan status pelabuhan di Provinsi Sumatera Utara
itu menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS). Hanya saja masih
memerlukan dukungan penuh pemerintah daerah.
Saat
ini layanan fasilitas maupun infrastruktur yang tersedia di internal
PPN Sibolga memang sangat menunjang untuk menjadi PPS menurut Direktur
Pelabuhan Perikanan (Dir.PP) Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap
(DJPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) A. Bambang Sutejo. “PPN
Sibolga telah dibangun berbagai fasilitas yang memadai dan didukung
jaringan telekomunikasi penunjang yang mampu mengintegrasi
pelabuhan-pelabuhan kecil dalam menjalankan aktifitas pelayaran
nasional. Namun demikian untuk menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera
memerlukan dukungan eksternal terutama infrastruktur seperti jalan agar
distribusi daat berjalan lebih maksimal,” jelas Direktur Pelabuhan
Perikanan tersebut.
Proses
kenaikan kelas PPN menjadi PPS memang memerlukan waktu dan tidak dapat
dilakukan secara instan. PPN Sibolga yang saaat ini sudah berada pada
predikat B, tinggal selangkah lagi menjadi PPS. Sarana pendukung
infrastruktur jalan penghubung antar daerah masih diperlukan PPN Sibolga
agar jalur distribusi mampu berjalan dengan lancar.
KKP
pada tahap awal memberikan dukungan berupa bangunan jaringan
telekomunikasi dan fasilitas lain penyempurna peningkatan infrastruktur
pelabuhan. Komitmen khususnya KKP mendorong daerah yang berpotensi besar
terhadap sektor perikanan. PPN Sibolga salah satu yang memiliki potensi
besar untuk berkembang, tergantung pada upaya pengembangannya. Dapat
dilihat bagaimana keseriusan pihak daerah mendukung peningkatan
infrastruktur luarnya.
Kepala
Dinas Zulkarnain menjelaskan bahwa, “Potensi perikanan di Sibolga
sangat besar, maka dari itu harus didukung untuk menjadikan PPN Sibolga
menjadi PPS agar produksi dapat lebih dioptimalkan. Mengingat potensi
yang sangat besar di Sibolga, potensi perikanan saat ini hanya mampu
dilakukan sekitar 30% oleh nelayan daerah Sibolga, karena belum bisa
semua nelayan melaut ke laut lepas dan tidak semua kapal bersandar di
PPN Sibolga. Dengan harapan, jika PPN naik kelas menjadi PPS kapal dapat
bersandar lebih banyak”, papar Zulkarnain. Zulkarnain juga berharap
pemerintah pusat terus mendukung terwujudnya PPN Sibolga menjadi PPS,
secara pemberkasan administrasi sudah disiapkan, tinggal diajukan ke
pusat, sehingga dapat diproses dengan cepat.
Kepala
Pelabuhan PPN Sibolga Hendri Batubara menjelaskan, “Dengan melakukan
perbaikan pelabuhan, hasilnya sangat signifikan. Dalam kurun waktu 5
bulan terakhir peningkatan yang awalnya hanya produksi perikanan hanya
50-60 ton per hari sekarang mencapai 300 ton per hari. Dan kapal yang
biasanya bersandar biasanya berkisar antara 15-30 kapal per hari menjadi
90 kapal perhari. Kebanyakan hasil tangkapan seperti Cakalang di
ekspor. Sejauh ini produksi perikanan yang diekspor masih kebanyakan
mentah. Dan saat ini sedang diupayakan untuk peningkatan hilirisasi agar
produk yang diekspor mempunyai nilai lebih. Secara global banyak
investor lokal maupun asing yang ingin menginvestasikan dananya untuk
penambahan kapal maupun membangun industry pengolahan, sehingga mampu
meningkatkan produksi terutama perekrutan tenaga kerja maupun pegawai
pabrik nantinya”.
Untuk mendukung perkembangan ekonomi daerah, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menetapkan
pelabuhan perikanan sebagai kawasan industri usaha perikanan tangkap
sebagai respons terhadap peran ekonomi sektor kelautan dan perikanan
yang belum maksimal. Keberadaan pelabuhan perikanan harus aktif dan
merata di semua wilayah Indonesia. Pelabuhan Perikanan harus dapat
dijadikan tempat kegiatan pemerintah dan bisnis perikanan untuk
digunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh atau
bongkar-muat kapal. Untuk itu, KKP terus memperkuat dan mengembangkan
pelabuhan perikanan menuju pelabuhan perikanan yang ideal. Salah
satu bentuk keseriusan Pemerintah dalam membangun sektor Kelautan dan
Perikanan yaitu menjadikan Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga sebagai
pusat kegiatan perikanan di daerah Tapanuli Tengah, Sumatera Selatan.
© Hak Cipta Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar