Kamis, 21 Februari 2013

Satpol Air Tangkap Delapan Unit Pukat Gerandong

Langkat, Sumut, 19/2 (Antara) – Satuan polisi air Polres Langkat Kabupaten Langkat Sumatera Utara menangkap delapan unit pukat gerandong tarik dua, yang sedang beroperasi di perairan nelayan tradisional yang ada di pesisir pantai timur Langkat.
“Kita tangkap delapan unit pukat gerandong yang sedang beroperasi di kawasan pesisir pantai Langkat,” kata Kepala Satuan Polisi Air Polres Langkat, AKP Suwito Widodo di Stabat, Selasa.
Pukat gerandong tersebut berasal dari Belawan, masuk pada posisi baris 10 perairan Tapak Kuda Langkat, katanya.
Mendapat informasi tersebut pihaknya lalu melakukan pengejaran dengan kapal patroli Pol KP II 2017, dan menangkap kedelapan unit pukat gerandong yang sedang menarik ikan di perairan tersebut.
“Mereka sedang beroperasi menarik ikan, terutama ikan teri di perairan tersebut,” tegasnya.
Ada empat nakhoda kapal yang kita amankan, berikut 22 orang anak buah kapal, beserta delapan kapal pukat gerandongnya.
Kita akan bawa kepal-kapal tersebut untuk diamankan dan dilakukan penyelidikan dan penyidikan, kepangkalan terdekat yang ada di Kwala Serapuh Langkat, kata Widodo.
Widodo juga mengungkapkan bahwa pukat gerandong yang diamankan tersebut terdiri dari kapal motor Rezeki Laut I dan II, KM Star Lea I, II, dan KM Sakti I dan II.
“Sedang dilakukan penarikan dan pengamanan terhadap kapal tersebut ke pangkalan terdekat,” ujarnya.
Kepada para pelaku kita ancam dengan undang undang nomor 45/2009 dan undang undang nomor 34/2004.
Secara terpisah Ketua Penegak Amanat Rakyat Sumatera Utara, Surkani mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kinerja Satpol air Langkat yang berhasil mengamankan dan menangkap para pelaku pencurian ikan dengan mempergunakan pukat gerandong.
“Kami sangat apresiasi kinerja satuan polisi air Poles Langkat,” katanya.
Diharapkan para pelaku yang diamankan tersebut dapat dihukum seberat-beratnya, agar tidak lagi menjarah di perairan nelayan tradisional di Langkat ini.
“Sebab akibat kejadian beberapa waktu yang lalu, cukup sudah penderitaan nelayan tradisional untuk menjadi perhatian bagi kita bersama,” katanya.***2***



 Sumber :© 2013 ANTARA Sumut : Portalnya Orang Sumut. All Rights Reserved.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar